Dinda

(Posted by leezhaboneth on October 28, 2008 at here)

Dengan riang dinda melangkahkan kakinya menuju vila tempat dia tinggal.
Gadis belia yang blm genap berusia 18 thn itu baru saja menerima cinta dr seorang pria yang sudah lama dikaguminya dan dekat dengannya selama 3bln terakhir ini.
Ken, yah bgtulah nama pria itu. Pria yang usianya terpaut belasan tahun lebih tua dr Dinda.
Dalam sosok Ken, Dinda melihat kedewasaan seorang pria, kasih sayang yang tulus dan cinta kasih yang membara.
Dinda bahagia telah menjadikan pria tersebut sebagai kekasih hatinya.
Dia bahkan tidak merasa risih atau terganggu dengan perbedaan usia yang sangat mencolok diantara mereka.
Hari- hari berlalu, Dinda merasakan kebahagiaan yang sangat dalam dengan keberadaan Ken disampingnya, hingga suatu waktu Ken mengajaknya ke rumah kontrakannya.
Maklum, Ken bukan warga asli daerah situ. Sama halnya dengan Dinda yang dikirim orang tuanya dari Jakarta ke Bogor untuk bisa lebih fokus belajar.
Orang tua Dinda sangat sibuk hingga sering kali harus pergi keluar kota atau keluar negeri hingga berminggu-minggu. Divila Bogor tsb Dinda hanya tinggal berdua dengan si bibik.
Dirumah kontrakan Ken, Dinda dan Ken memadu kasih hingga lupa diri dan harga diri.
Sesaat Dinda tersadar akan apa yang mereka perbuat, dan Dinda menangis tersedu-sedu. Dia menyesali semuanya. Dia malu pada dirinya sendiri dan pada Tuhannya.
Dia takut orang tuanya tau akan hal itu. Segera dia minta diantarkan pulang ke vila. Sesampainya di vila, Dinda berusaha untuk bersikap wajar dan melupakan semua yang terjadi. Apalagi Ken sudah berulang kali minta maaf.

Beberapa hari kemudian Ken berkunjung ke vila tempat Dinda tinggal.
Mereka bercanda dan bercerita hingga larut malam.
Malam semakin larut, saat itu jg mereka kembali mengulang kesalahan yang pernah mereka lakukan. Namun kali ini Dinda sudah tidak menangis lagi, bahkan tidak menyesalinya. Dia menikmati semua yang terjadi. Dia bahkan menjadi candu.
Sering kali dia yang mengundang Ken untuk datang ke vila dan meminta Ken mengulangi hal itu lagi.

6 bulan hubungan mereka penuh cinta dan gejolak, tiba-tiba Ken menghilang. Dia pergi entah kemana. Dinda tidak bisa menemukannya bahkan menghubunginya.
Dinda bingung, kemana Ken pergi. Dia juga tidak tau dimana kampung halaman atau kota asal Ken. Dia tidak tau apa-apa tentang Ken dan keberadaannya.
Dinda frustasi. Dia takut dan panik. Apa jadinya dia nanti bila Ken tak kembali.2 bulan berlalu, Ken tak kunjung kembali. Ken pergi membawa cinta dan harga diri Dinda.
Dinda hanya bisa menangis dan menyesali yang telah terjadi.

Dalam penyesalannya, Dinda curhat dan menceritakannya semuanya kepada Rosa, sahabat karibnya. Karena kasihan Rosa mengenalkannya kepada seorang pria bernama Fey. Fey mencoba mengajak Dinda bangkit dan memberinya semangat. Dan tak hanya semangat, Fey juga memenuhi hasrat birahi Dinda yang sudah terlanjur candu.
Tidak hanya dia sendiri, Fey juga mengenalkan Dinda kepada teman-temannya yang lain. Dan kembali Dinda tidak bisa menahan hasrat dan keinginannya. Hingga akhirnya dia telah tidur dengan semua pria itu.

Dinda semakin kecanduan, dan akhirnya memutuskan untuk ikut dalam kumpulan “gadis-gadis manis” dibawah pimpinan germo Asri. Kini Dinda menjadi pelacur kelas kakap. Bukan uang atau harta yang dia cari, hanya kepuasan dan kenikmatan duniawi. Sadar atau tidak, Dinda sangat menikmatinya. Dia bahkan melupakan orang tuanya. Sering kali vila tempat dia tinggal dijadikan menjadi tempat dia melakukan aksi bejatnya. Dalam usia yang sangat belia itu, Dinda harus menjalani hidup yang begitu nista.

0 Cahaya Bicara:

Cahaya Hati Boneth Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino