Ben, segera nikahi anakku!!!


Belum hilang melayang dari benak saya soal Ditho, minggu ini Ben (masih orang dari masa lalu saya, eh temen doenggg tapiiiii) tiba-tiba nelpon saya setelah setahun lebih hilang kontak. Selain dia sering gonta-ganti nomer, dia jg udah tinggal nun jauh di ujung nusantara ini (kembali ke kampung halamannya, dan konon katanya sudah nikah jg). Jadi sangat wajar bila kita udah jarang komunikasi. Apalagi saya jg udah nyaris melupakan pertemanan kami *halah..halahhh..*

Tak perlu diperkenalkan, saya sudah tau suara Ben, dengan logat kental daerahnya, dan satu2nya temen saya dengan logat seperti itu yaaahhh cuma dia.. :D
Obrolan panjang lebar kami, menggiring pembicaraan ke arah curcolnya Ben. Nggak ahh.. bukan saya yang menggiring.. Kayaknya emang niat dia nelpon jg mau nyeritain soal ini. Menurut Ben, dia dan istrinya sampe hari ini, di usia kandungan istrinya yang sudah 7 bulan, mereka masih beda agama. Dan saya kaget… Trus nikahnya, di catatan sipil ajah? Tidak, kt Ben. Mereka nikah cuma secara adat.

Wah.. soal ini saya nggak bisa komen buanyak.. apalagi soal beda agama, rasanya terlalu sensitive untuk dibicarakan. Yang menjadi soal adalah, istri Ben mulai dicecar sama keluarganya. Keluarga istri Ben, meminta supaya Ben segera mensahkan pernikahan mereka (sebelum istri Ben melahirkan), tapi jg melarang anaknya untuk ikut agama Ben. Jadi pada intinya, mereka meminta Ben untuk segera pindah agama. Ini semua membuat Ben pusing (menurut ceritanya sihhh yaa…). Dan Ben meminta pendapat saya.

duh.. kyk lagi konsuling ajah.. hahaha
Tapi pada intinya siihh.. seharusnya mereka bisa membicarakan ini berdua dan mencari jalan keluar yang baik bagi mereka jg keluarga mereka, terutama si calon bayi yang akan lahir nanti.
Meski menurut Ben, mereka sudah berkali-kali membahas soal ini dan selalu berakhir ribut, buntu deeehhhh!!!

Lagi-lagi saya berpikiran, selama mereka pacaran, ngapaiiiinnn aja siiiih???
Sejak awal kan mereka mestinya dah saling tau kepercayaan masing-masing, jadi klo pada akhirnya mereka memutuskan bersama dengan perbedaan itu, mestinya mereka bisa menerima konsekwensinya, iya nggak sih?

1 Cahaya Bicara:

bandit™perantau mengatakan...

rumit kali kak...
no komen banyak-banyak lah saya,... heheheh

intinya, bagi saya menikah itu adalah menyatu..

Cahaya Hati Boneth Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino